Aku kira kalian orang baik yang mau ada di samping aku saat naik dan turun.
Ternyata bukan. Kalian musuh aku sekarang.
Aku harus bekerja sama sampai akhir dengan musuhku dalam suatu organisasi.
Gimana ga ancur?
Hei! Udah cukup aku dapet musuh gara-gara gabung sama organisasi ini. Eh, ternyata kalian malah nambahin daftar orang yang musuhan sama aku.
Makasih, ya, kalian. Baik banget.
Kalian lebih baik buat berdiri sendiri tanpa aku. Tapi kalian malah seneng aku masih di organisasi ini dan ngeliat aku ancur pelan-pelan. Makasih.
Aku merasa dikhianati oleh kalian, sahabat-sahabatku sendiri. Orang yang aku percaya untuk membantu aku dalam suatu permasalahan.
Ternyata kalian malah buat aku makin terjerumus ke banyak permasalahan.
Sakit. Sakit banget. Siapa sih yang ga sakit kalau ternyata orang-orang yang dipercayai mengkhianati diri kalian?
Aku merasa berdiri sendiri dengan satu pegangan. Tuhan.
Kalian berkhianat sama aku. Aku pun akan berkhianat sama kalian.
Kalian kesel aku berkhianat sama kalian? Gimana lagi aku yang udah ngerasain dikhianatin sama kalian sejak awal.
Kalian serigala berbulu domba. Dan aku musuh dalam selimut.
Gimana? Adil, kan?
Penyesalan selalu datang di akhir. Dan aku merasakannya sekarang.